Iklan Banner

Sosialisasi Breakwater Kalianda Diprotes, Tua-Tua Kampung Tak Diundang Lurah

Redaksi
Jumat, 20 Mei 2022

Baca Juga


HANGGUMPOST.ID - Sosialisasi rencana pembangunan pengaman pantai (Breakwater) di sekitar Dermaga Bom Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel) yang dilakukan di Kantor Kelurahan Kalianda, Jumat (20/5/2022) pagi tadi, menuai protes. 

Sebagian warga Kalianda Bawah menilai, ada pengkondisian mengenai digelarnya sosialisasi ini. Menurut mereka, kalaupun tidak semua warga diundang, paling tidak para tokoh, tua-tua di tiap lingkungan dapat diundang hadir dalam kegiatan pra pembangunan ini.

Hal tersebut disampaikan warga Kelurahan Kalianda dari Lingkungan I, Zaldy Razak (46). Dikatakannya, masih ada banyak tokoh dan tua-tua kampung yang semestinya lebih pantas mewakili warga Kalianda Bawah, untuk mengikuti kegiatan sosialisasi pembangunan Breakwater ini.

“Seharusnya yang tua-tua diundang, sebagai tokoh masyarakat sekitar. Karena memang masih banyak orang tua di wilayah sini. Seperti orang tua saya dan yang lainnya. Sedangkan, yang hadir di sosialisasi itu malah yang masih muda-muda, malah, ada yang bukan warga Kalianda Bawah ikut dalam sosialisasi itu, gak jelas ini," ujarnya kepada wartawan. 

Zaldy melanjutkan, pihaknya mempersoalkan undangan peserta sosialisasi bukan berarti tidak mendukung pembangunan Breakwater di sekitar Dermaga Bom Kalianda. Hanya saja, agar dapat berkesan menghargai orang tua di sekitar lokasi itu.

“Kita juga mendukung pembangunan Breakwater ini. Mereka para tokoh masyarakat ini juga ingin di hargai. Bukan malah mengundang beberapa orang saja, yang justru tokoh-tokohnya ditinggalkan,” imbuhnya.

Sama seperti Zaldy, para awak media (Wartawan) yang meliput kegiatan sosialisasi juga menyesalkan tidak diundang oleh Lurah maupun para Kaling. Padahal menurut mereka, proyek ini merupakan mega proyek dan berhubungan dengan hajat orang banyak, masyarakat perlu tahu apa yang akan dilaksanakan dan apa manfaatnya. 

"Iya bang, kami saja tidak diundang oleh para Kaling dan Lurah Kalianda, justru kami diundang oleh lolega kami dan rekan-rekan LSM yang peduli dengan pembangunan proyek tersebut. Padahal inikan mega proyek, proyek yang berhubungan dengan masyarakat disini, namanya sosialisasi perlu sekali diangkat menjadi pemberitaan baik media cetak atau online. Ini perlu mendapat evaluasi dan catatan dari pihak terkait," ujar salah satu wartawan muda yang kebetulan ada di lokasi acara. 

Dikonfirmasi terpisah, Lurah Kalianda, Fahroza Fahmi berkelit terkait tamu undangan dalam kegiatan sosialisasi itu bukan merupakan kesalahan pada dirinya. Sebab, pihaknya sudah memerintahkan kepada masing-masing Kepala Lingkungan (Kaling).

“Ya kalau masalah siapa yang diundang bukan salah saya. Itu ranahnya para Kaling. Kan sudah saya perintahkan kepada mereka untuk menyampaikan undangan itu kepada warga. Mereka juga kan yang hafal dengan warganya,” kilahnya.

Fahmi juga meneruskan, jika pun kegiatan sosialisasi pembangunan Breakwater itu dipersoalkan pihaknya siap meminta maaf kepada para tokoh masyarakat apabila merasa kurang dihargai.

“Ya kalau saya siap minta maaf kepada para tokoh ini. Tapi yang seharusnya minta maaf itu Kaling. Masak saya mau kerumah mereka satu persatu,” jawabnya kesal. 

Diketahui, sosialisasi pembangunan Breakwater di Dermaga Bom Kalianda yang digelar di Kantor Kelurahan Kalianda dihadiri oleh perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWSMS), Kepala Satuan Kerja SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA), Edi Suandi, ST, M.SI.

Kepala Satuan Kerja SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA), Edi Suandi, ST, M.SI dalam hal ini meminta dukungan dari masyarakat demi terealisasinya pembangunan pengamanan pantai Kalianda sehingga berjalan dengan lancar. (rls/dod/*) 


Apa Reaksi Anda?
Suka
Sangat Suka
Lucu
Terkejut
Sedih
Marah

Rekomendasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar