Baca Juga
//Ujang Irawan Meminta Maaf Atas Kesalahpahaman Yang Telah Terjadi
HANGGUMPOST.ID - Kesalahpahaman yang mengakibatkan perselisihan, terkait pemberitaan ternak kambing yang berkeliaran di Kota Kalianda, berakhir secara damai. Dengan difasilitasi Lurah Kalianda Fahroza Fahmi, perselisihan antara pemilik kambing dan keluarganya dengan jurnalis yang memberitakan peristiwa tersebut Ujang Irawan, dapat diselesaikan secara kondusif melalui Rembuk Pekon.
Dalam rembuk pekon yang berlangsung di Kantor Kelurahan Kalianda, pada Selasa (13/12/2021), sekitar pukul 13.00 WIB tersebut, hadir pula Bhabinkamtimas Kalianda Bripka M. Joni, Bhabinkamtibmas Bumiagung Januar, Babinsa Kalianda R. Intan, Babinsa Bumiagung A. Rifai, Kasi Trantib Bumiagung Aweng, Tokoh Masyarakat/Agama Beringin Jaya H. Saudi, Tokoh Maayarakat Beringin Jaya Ahmad Sanusi, Ketua Pemuda Beringin Jaya Munzir, Kepala Lingkungan Kalianda dan Beringin Jaya serta para pemuda Lingkungan Beringin Jaya, Wartawan Senior PWI Kartono dan Ahmad Sopyan sebagai saksi. Pada pertemuan itu, kedua belah pihak saling menyadari kesalah pahaman yang terjadi. Bahkan, secara khusus penulis berita Ujan Irawan warga Kelurahan Kalianda meminta maaf secara langsung kepada pemilik kambing Hendi dan terutama kepada orang tuanya H. Saudi.
Pada kesempatan itu, Ujang mengakui telah berkata kasar melalui telepon genggamnya, saat keluarga besar pemilik kambing Hendi melalui Kepala Lingkungan Taufik menghubunginya. "Saya secara pribadi memohon maaf telah berkata kasar dan seenaknya hingga menyinggung Hendi dan keluarganya, Saat itu, ketika saya dihubungi melalui telepon sedang berada di Jawa sedang mengurus keluarga. Karena kecapean, omongan saya saat ditelepon tidak beraturan dan tidak sopan terutama kepada orang tuanya. Untuk itu, sekali lagi saya dengan jujur mohon maaf atas kekhilafan saya yang sudah bicara kasar dan tidak sopan. Sekali lagi saya mohon maaf atas kehilafan itu," jelas Ujang, sambil merapatkan tangannya dihadapan keluarga pemilik kambing yang disaksikan seluruh peserta yang menghadiri Rembuk Pekon Kelurahan Kalianda.
Ucapan maaf secara tulus yang dilakukan Ujang Irawan tersebut, diterima baik oleh keluarga pemilik kambing. Pada kesempatan itu keluarga pemilik kambing pun meminta agar Ujang Irawan dapat mengambil pelajaran dari perselisihan ini sehingga tak terjadi lagi di masa mendatang. Mengakhiri, rembuk pekon tersebut, akhirnya kedua belah pihak saling menandatangani penyelesaian perselisihan secara tertulis, dan saling berjabat tangan. Bahkan, kedua belah pihak saling berpelukan.
Usai Rembuk Pekon, Ahmad Sanusi yang akrab dipanggil Mad Bedog ini menanggapi masalah yang telah terjadi tersebut. "Saya sebagai orang tua dan warga Beringin Jaya meminta kepada adek Ujang ini supaya menjaga omongannya, jaga sikapnya apalagi kepada orang tua kami, tokoh masyarakat yang kami cintai. Namun ya namanya manusia kita semua punya salah dan khilaf, tadi kita sama-sama lihat Ujang sudah minta maaf, dengan senang hati kami maafkan. Tapi ingat jangan ulangi lagi sikap dan omongan yang kurang sopan dan menyinggung orang tua kami," ujar Mad Bedog.
Kartono, wartawan senior angkat bicara terkait rembuk pekon yang digelar tadi. Dia mengatakan kesalahan Ujang karena tidak menjaga lisannya, hingga orang lain tersinggung. "Kalau menurut saya, terkait dengan tulisan atau karya jurnalistiknya tidak ada yang salah. Hanya Ujang memang menambahkan kata yang memang tidak perlu ditulis. Inilah yang memantik kemarahan atau ketersinggungan narasumber. Lain kali jangan seperti itu lagi, jaga nama baik orang tua apalagi ini Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama ya sudah seharusnya Ujang jaga dan hormati," pungkas Kartono atau Cak Ton. (asof/mp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar